Label: ,

DPC & Animation Advertising Technique


1.      Teknik beriklan direct product comparison adalah teknik beriklan yang memperbandingkan dua buah produk sejenis secara langsung. Teknik beriklan direct product comparison dianggap tidak lazim dan tidak etis dipraktikan di Indonesia. Yang mengakibatkan tidak lazim dan tidak etis adalah budaya. Budaya di Indonesia tidak sesuai untuk membandingkan dua buah produk secara langsung, menyatakan perbandingan secara jelas dengan menyatakan keunggulan produk  sendiri dan menyatakan kekurangan produk lain. Indonesia memiliki budaya konteks tinggi yang ditandai dengan komunikasi yang kebanyakan pesannnya bersifat implisit atau tidak langsung dan tidak terus terang. Akibatnya adanya keadaan saling menghormati satu sama lain, berusaha menghindari konflik dengan menyatakan sesuatu tidak secara langsung atau terus terang walaupun dalam keadaan bersaing. Apabila direct product comparison diterapkan di Indonesia maka akan bisa menimbulkan konflik dan persaingan yang tidak sehat. Orang indonesia yang mudah mempunyai dendam apabila dirugikan akan mencoba untuk membalasnya dan begitu seterusnya sehingga akan terjadi keadaan saling balas yang merugikan yang menyebabkan persaingan tidak sehat. Contoh iklan direct product comparison adalah iklan Coca-cola dengan Pepsi di luar negeri yang saling menjelekkan produk pesaingnya. Persaingan seperti itu juga bisa membingungkan konsumennya, sebenarnya produk yang mana yang lebih baik sehingga iklan seperti itu malah tidak efektif. Namun di Indonesia ada juga iklan yang membandingkan produk tapi secara tidak langsung atau tidak menyebutkan/memperlihatkan produk pesaing secara langsung. Misalnya iklan provider Telkomsel yang menyerang XL, iklan Telkomsel dibintangi oleh Sule yang tadinya membintangi iklan XL. Dalam iklan Telkomsel Sule berkata bahwa dia tidak mau lagi dibohongi anak kecil. Anak kecil yang dimaksud adalah Baim cilik yang tadinya membintangi iklan XL bersama Sule. Iklan seperti itu sebenarnya juga tidak etis, walaupun membandingkan produk secara tidak langsung namun tetap dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat.

 Iklan Telkomsel Sule

Iklan XL Sule




2.      Teknik beriklan animasi adalah teknik beriklan dengan menggunakan gambar kartun sebagai ganti suasana atau manusia sebenarnya, sedangkan rotoscope adalah teknik yang menggabungkan teknik animasi dengan gambaran nyata.Teknik beriklan animasi dan rotoscope selama ini lebih banyak digunakan untuk jenis produk yang dikonsumsi oleh anak-anak. Mengapa demikian? Karena iklan juga harus melihat kondisi psikografi atau perilaku calon konsumennya, apabila produk tersebut sasaran konsumennya adalah anak-anak, maka iklan yang digunakan harus melihat kondisi psikografi atau perilaku anak-anak.  Anak-anak biasanya suka menonton film kartun/animasi. Karena anak-anak suka menonton kartun/animasi maka iklan yang menggunakan animasi akan menarik perhatian anak-anak. Anak-anak akan penasaran dengan tayangan iklan tersebut seperti bertanya ‘wah tayangan apa ini?’ sehingga akan menimbulkan minat akan tayangan iklan tersebut. Anak-anak akan terus menontonnya karena ingin tahu lebih dalam lagi yang akan menyebabkan mereka mengikuti pesan yang akan disampaikan iklan tersebut,  kemudian menimbulkan keinginan anak-anak untuk memiliki produk yang diiklankan sehingga akan membelinya. Jadi iklan yang menggunakan animasi akan efektif dalam menarik perhatian anak-anak, sehingga akan bisa menggugah minat membeli. Iklan yang efektif adalah iklan yang pesannya akan teringat-ingat dalam benak konsumennya. Dengan animasi, iklan tersebut akan mudah diingat dan dicerna oleh anak-anak. Apabila iklan diingat anak-anak produk yang diiklankan juga akan diingat sehingga bisa memperoleh positioning, dengan positioning maka produknya akan diingat-ingat dalam benak konsumen dan peluang produk tersebut dibeli akan lebih besar.
Iklan yang menggunakan teknik animasi misalnya iklan es krim paddlepop. Iklan tersebut bercerita tentang singa yang merupakan maskot paddlepop bersama teman-temannya melawan kejahatan, senjata yang digunakannya yaitu es krim yang bisa mengeluarkan kekuatan ajaib, setiap es krim mengeluarkan kekuatan yang berbeda. Dengan es krim akhirnya bisa menumpas kejahatan. Asumsi akibat tayangan tersebut adalah anak-anak yang menontonnya akan menyukai iklan tersebut karena kebiasannya yang suka menonton kartun. Anak-anak juga bahkan akan meniru adegan-adegan dari tayangan iklan tersebut. Dalam meniru mereka menginginkan senjata yang digunakan yaitu es krim akhirnya mereka membeli es krim yang sama dengan yang ada diiklan.

Iklan Paddlepop


0 komentar:

Posting Komentar

 
Channel-13 © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters