Label:

Tentang Etika dan Etiket


1.      Apa perbedaan etika dengan etiket?

  • -          Etiket menunjukkan cara suatu perbuatan dilakukan yang diharapkan atau ditentukan dalam suatu kalangan masyarakat, sedangkan etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
  • -          Etiket berlaku apabila ada saksi mata atau orang lain yang hadir, sedangkan etika selalu berlaku entah ada orang lain maupun tidak ada.
  • -          Etiket bersifat relatif, yang dianggap sopan dalam satu kebudayaan bisa dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan lain, sedangkan etika lebih absolut, etika tidak bisa ditawar-tawar atau mudah diberi dispensasi.
  • -          Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja, perbuatannya bisa saja baik, tapi ternyata adalah seorang penipu, sedangkan etika mamandang manusia dari segi dalam, orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh baik.


2.      Etika itu ilmu empiris atau filsafat?

Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan pada fakta, yang dapat dilihat, didengar, dicium dan sebagainya. Filsafat tidak membatasi diri pada gejala-gejala konkret, filsafat berusaha melampaui taraf konkret dengan seolah-olah menanyakan dibalik gejala konkret. Etika pun tidak berhenti pada yang konkret, pada yang secara factual dilakukan, tapi ia bertanya tentang yang baik atau yang buruk untuk dilakukan. Cirri etika tersebut seperti cirri khas filsafat.

3.      Bagaimana pandangan tentang moral dalam agama dan filsafat?

Dalam agama ajaran moral dasarnya adalah wahyu, diterima karena alasan keimanan. Keimanan tidak terbuka untuk pemeriksaan rasional, kebenaran iman tidak dibuktikan tapi dipercaya, tidak diterima karena dimengerti tapi karena terjamin oleh asal usul ilahi atau wahyu. Filsafat moral diusahakan untuk menggali alasan-alasan rasional untuk nilai-nilai dan norma-norma yang kita pakai sebagai pegangan bagi perilaku moral kita, berbeda dengan agama, filsafat memilih titik tolaknya dengan rasio dan untuk selanjutnya juga mendasarkan diri hanya atas rasio, menghindari satiap unsure non-rasional, mencari alasan-alasan logis yang dapat dimengerti dan disetujui semua orang.

4.      Apa perbedaan moral dan hukum?

  • -          Hukum ditulis dan secara kurang lebih disusun dalam kitab undang-undang, memiliki kepastian lebih besar dan bersifat objektif, sedangkan moral bersifat lebih subjektif, ketidakpastian lebih besar karena tidak ada pegangan tertulis.
  • -          Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja, hukum hanya meminta legalitas, kita mematuhi hukum jika tingkah laku lahiriah sesuai dengan hukum, sedangkan moral menyangkut juga sikap batin seseorang.
  • -          Sanksi hukum sebagian besar dapat dipaksakan seperti dikurung atau dipenjara, harta benda disita, sedankan sanksi moral tidak efektif jika merupakan paksaan karena itu hanya dari luar saja, satu-satunya sanksi adalah hati yang tidak tenang, takut merasa malu perbuatannya dikertahui oleh orang lain.
  • -          Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak Negara. Moralitas didasarkan pada norma-norma moral yang melebihi para individu dan masyarakat. Masyarakat dapat mengubah hukum tapi tidak dapat mengubah atau membatalkan suatu norma moral.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Channel-13 © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters